Begini Cara Teror Pinjaman Online Dilakukan yang Bikin Kamu Stres

Pernah merasa seperti hidup di bawah tekanan terus-menerus karena aplikasi pinjaman online? Kalau iya, kamu nggak sendirian. Cara teror pinjaman online dilakukan sangat kejam, dan sering kali membuat korbannya merasa stres berat. Teror ini bisa berupa telepon tanpa henti, ancaman, hingga penyebaran data pribadi yang bikin malu.
Bagi yang belum pernah merasakan, mungkin terdengar seperti cerita dari film. Tapi bagi korban, ini adalah kenyataan pahit. Aplikasi pinjaman online, terutama yang ilegal, menggunakan berbagai cara untuk memaksa nasabah membayar utang mereka, sering kali dengan cara yang melanggar hukum dan melukai mental.
Kenapa cara-cara ini dilakukan? Jawabannya sederhana: untuk menekan nasabah sekeras mungkin agar segera melunasi pinjaman. Tapi apa saja sebenarnya metode yang mereka gunakan hingga bisa membuat orang kehilangan ketenangan hidupnya?
Metode Telepon Tanpa Henti
Metode ini adalah cara teror pinjaman online yang paling umum. Nomor kamu akan terus-menerus ditelepon dari pagi hingga malam, bahkan saat kamu sedang bekerja atau beristirahat. Tidak jarang mereka menggunakan nomor-nomor berbeda, sehingga kamu sulit mengabaikannya.
Telepon ini biasanya berisi ancaman agar kamu segera membayar. Mereka nggak peduli apakah kamu punya alasan untuk terlambat membayar atau tidak. Intinya, mereka hanya ingin menekan kamu sampai kamu merasa tidak punya pilihan lain.
Pesan Ancaman yang Kasar Melalui SMS dan Whatsapp
Bukan cuma telepon, mereka juga mengirimkan pesan ancaman. Pesan ini sering kali berisi kalimat kasar, ancaman fisik, atau bahkan menyebutkan akan mengambil langkah hukum. Padahal, dalam banyak kasus, langkah hukum itu hanya gertakan untuk menakuti korban.
Beberapa pesan ancaman bahkan menyerang harga diri dan martabat korban. Bagi banyak orang, pesan-pesan ini cukup untuk membuat mereka mengalami tekanan mental dan emosional yang serius.
Tidak hanya melalui pesan SMS atau Whatsapp, para DC (Debt Collector) laknat ini juga memburu kamu ke kolom komentar akun sosial media kamu, akun-akun yang ada namanya kamu, bahkan akun tempat kerja kamu juga dijadikan tempat melakukan teror dan ancaman!
Penyebaran Data Pribadi
Salah satu cara teror yang paling berbahaya adalah penyebaran data pribadi. Ketika kamu mengunduh aplikasi pinjaman online, aplikasi itu sering meminta akses ke kontak, galeri, dan data pribadi lainnya. Data ini kemudian digunakan untuk menekan kamu.
Kalau kamu terlambat membayar, mereka bisa menghubungi teman, keluarga, atau rekan kerja kamu. Bahkan lebih parah lagi, mereka bisa menyebarkan foto atau informasi pribadi kamu dengan tujuan mempermalukan kamu di depan orang-orang yang kamu kenal.
Menggunakan Kontak Darurat sebagai Alat Teror
Saat mengajukan pinjaman online, biasanya nasabah diminta untuk mencantumkan kontak darurat, seperti nonor hape keluarga atau teman dekat. Ironisnya, kontak darurat ini juga sering menjadi sasaran teror. Pihak pinjaman online akan menghubungi kontak darurat tersebut dengan ancaman atau pesan-pesan kasar.
Tidak hanya itu, mereka juga tidak segan-segan menggunakan kata-kata kotor dalam pesan mereka, bahkan mengirim gambar dengan kalimat-kalimat kasar. Hal ini tentu saja tidak hanya mempermalukan korban, tetapi juga merusak hubungan korban dengan orang-orang terdekat mereka.
Mengedit Foto dan Membuat Hoaks
Beberapa aplikasi pinjaman online ilegal menggunakan metode yang lebih kejam, seperti mengedit foto korban dan menyebarkannya. Foto tersebut sering kali diedit dengan cara yang tidak pantas, kemudian disebarkan dengan tuduhan-tuduhan palsu.
Hal ini tentu saja melukai harga diri korban dan bisa berdampak serius pada kehidupan sosial mereka. Banyak korban yang akhirnya memilih bungkam karena malu, padahal ini jelas merupakan tindakan kriminal yang seharusnya dilaporkan.
Teror di Media Sosial
Tidak berhenti di kontak pribadi, pihak pinjaman online juga sering menyerang lewat media sosial. Mereka menggunakan akun Facebook, Instagram, hingga Twitter untuk menyebarkan ancaman atau komentar negatif. Komentar ini biasanya ditulis di postingan korban dengan bahasa kasar dan intimidatif, sehingga membuat korban merasa malu di depan publik.
Bahkan, mereka juga bisa mengirim pesan langsung (direct message) kepada teman-teman atau keluarga korban yang ada di media sosial. Tujuannya sama: memberikan tekanan sosial kepada korban agar segera melunasi pinjaman. Cara ini sangat merusak privasi dan reputasi korban di dunia maya.
Kenapa Cara-Cara Ini Sangat Efektif?
Cara-cara teror ini sangat efektif karena mereka menyerang sisi emosional dan sosial korban. Dengan membuat korban merasa malu atau takut, mereka berharap korban segera mencari cara untuk melunasi pinjaman, meskipun harus berutang lagi di tempat lain.
Bagi sebagian orang, rasa malu adalah senjata paling mematikan. Ketika data pribadinya tersebar, banyak yang merasa tertekan hingga tidak bisa berpikir jernih. Ini adalah tujuan utama para peneror pinjaman online.
Bagaimana Menghadapi Teror Pinjaman Online?
Kalau kamu sudah menjadi korban teror pinjaman online, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah tetap tenang. Jangan langsung membalas pesan ancaman atau menjawab telepon dengan emosi. Simpan semua bukti teror yang mereka lakukan, seperti rekaman telepon dan tangkapan layar pesan.
Langkah selanjutnya adalah melaporkan kasus ini ke OJK atau polisi. Meskipun prosesnya mungkin tidak cepat, penting untuk membuat laporan agar ada catatan resmi tentang tindakan mereka. Selain itu, hindari aplikasi pinjaman online yang tidak terdaftar di OJK untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Pelajaran yang Bisa Diambil
Teror pinjaman online adalah fenomena yang semakin sering terjadi. Penting bagi kita untuk lebih berhati-hati sebelum memutuskan menggunakan aplikasi pinjaman. Jangan tergoda dengan kemudahan yang ditawarkan tanpa memeriksa reputasi dan legalitas aplikasi tersebut.
Ingat, kesehatan mental dan privasi kamu jauh lebih berharga daripada uang yang mereka tawarkan. Kalau sudah terlanjur menjadi korban, jangan ragu untuk mencari bantuan dan melaporkan kasus ini ke pihak berwenang.
Benarkah Seperti itu?
Artikel yang kami buat ini tidaklah mengada-ada atau bikin artikel palsu tentang pinjaman online, sebagai bukti nyata kalau pinjaman online dalam menagih itu bikin frustasi dan stres, berikut kami sertakan tanda bukti layar atau screenshot ancaman dan teror yang dilakukan pinjaman online!

Catatan:
Beberapa teks atau kalimat dalam screenshot kami hapus. Setidaknya dengan adanya informasi yang ada didalam artikel ini, masyarakat sudah tahu tentang sisi buruk pinjaman online, terutama yang ilegal.
Gambar diatas hanyalah salah satu gambar bukti dari teror pesan Whatsapp yang dikirim oleh para DC (Debt Collector) pinjaman online. Mereka ini tidak hanya mengirim pesan melalui Whatsapp tapi juga melalui SMS, email, dan telepon Whatsapp dan telepon seluler.
Cara teror pinjaman online dilakukan dengan berbagai metode yang sangat mengganggu dan melanggar privasi. Mulai dari telepon tanpa henti, pesan ancaman, hingga penyebaran data pribadi, semua ini dilakukan untuk menekan korban agar segera membayar utang mereka. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan aplikasi pinjaman online, baik yang terdaftar di OJK ataupun tidak!